okt dog budibadabadu: ::: mbak marilyn!

Sunday, February 06, 2005

::: mbak marilyn!


“Gue suka film Some Like It Hot karena 3 hal:
lucu, Billy, dan… Marilyn.”
[kata seorang teman baik—dia minta namanya tidak disebutkan, astaga sok misterius banget sih—dalam sebuah obrolan minum kopi, tentang film Some Like It Hot, dir. Billy Wilder, USA, 1959.]


Beberapa hari yang lalu, di pojok salah satu rak toko buku keren milik seorang temen, saya menemukan buku biografi berjudul "Conversations with Marilyn".

Saya langsung ingat Badu. Saya tau hobinya mengoleksi biografi orang-orang terkenal yang dia kagumi. Di rumah pohonnya yang berantakan, bertumpuk buku-buku tentang Orson Welles, Charlie Chaplin, Woody Allen, Wim Wenders, Björk, Peter Sellers, John Huston, Thomas Alva Edison, Virginia Woolf, Vladimir Nabokov, Ernest Hemingway, Yukio Mishima, Martin Amis, Muhammad Ali, Bruce Lee, Marlon Brando, Brad Pitt, Sharon Stone, Jim Morrison, Andy Warhol, Asrul Sani, dll., dsb., dst., ...

Dan buku biografi yang baru saya temukan itu, tentu saja saya beli untuk Badu. Itung-itung sebagai hadiah, sebab di ulang tahunnya yang terakhir kemarin saya [sengaja] lupa memberinya kado.

Buku biografi tentang Marilyn. Yup, Marilyn. Marilyn yang itu..

Marilyn yang bintang film terkenal era ’50-an itu. Marilyn yang cantik, seksi, dan disukai banyak orang.

Marilyn yang berambut pirang—salah satu filmnya berjudul Gentlemen Prefer Blondes (1953)—dengan bibir merekah, dan tahi lalat di pipi kirinya. Kalau Badu di kanan. Dan nggak pirang... :p

Marilyn yang adegan rok berkibar-kibar di film Seven Year Itch (1955) amat sangat populer. Believe me deh guys, this famous "skirt blowing" scene is one of the most celebrated scenes in movie history!


Marilyn yang salah satunya filmnya, Some Like It Hot (1959), disebut-sebut sebagai salah satu film komedi terbaik sepanjang masa. Sutradaranya, Billy Wilder [yang juga membuat Sunset Blvd., 1950], adalah sutradara favorit Badu.

Marilyn yang potret wajahnya diolah warna-warni dan muncul di silkscreens karya Yth. Tuan Pop Art Andy Warhol—dan bukankah image ini begitu fenomenal, popular, dan abadi?

Marilyn yang muncul sebagai cover majalah Playboy edisi pertama, Desember 1953. Hugh Hefner belum memasang logo kelinci bertuxedo di sampul perdana majalahnya, yang kelak menjadi kerajaan bisnis raksasa.

Marilyn yang kisah hidupnya menjadi salah satu artikel di edisi pertama majalah Intisari, Agustus 1963, bersama 21 artikel lainnya. Hmm, duo P.K. Ojong-Jakob Oetama jeli juga memilih tema.

Marilyn yang film-filmnya disukai Bung Karno dan sering diputar di Istana. Ketika berkunjung ke Hollywood pada Mei 1956, Pemimpin Besar Revolusi bertemu langsung dengan idolanya di sebuah pesta. Marilyn yang tidak mengenal Bung Karno sebelumnya, salah menyebutnya "Pangeran" Soekarno.

Marilyn yang disukai John F. Kennedy. Mereka benar-benar "dekat". Pada Mei 1962, Marilyn bernyanyi "Happy Birthday" khusus untuk ulang tahun ke-45 Mr. President. Dan JFK adalah sahabat Soekarno. Ketiganya—ah, selera humor Tuhan memang aneh—kelak tewas dengan cara mengenaskan.

Marilyn yang Gemini, seperti halnya Soekarno dan JFK. Dan juga Badu. Wah!

Marilyn yang menggairahkan di film Niagara (1953)—pada sebuah adegan di film Cinema Paradiso (1988), anak-anak dan orang muda sebuah kota miskin Italia Selatan menatap aktingnya di layar bioskop dengan mata nanar dan air liur menetes.

Marilyn yang dengan sedih mengatakan, "Yang mencintaiku hanyalah mereka yang menontonku dari kursi belakang dan terangsang."

Marilyn yang nama depannya digabungkan dengan nama belakang seorang pembunuh keji berdarah dingin, dan Brian Warner pun sukses mencitrakan diri sebagai rockstar ganjil berjuluk Marilyn Manson.

Marilyn yang sosoknya dijadikan referensi Bob Kane [kreator komik superhero Batman] untuk menggambar karakter Vicky Vale. Dan Anda boleh menilai sendiri, apakah di film Batman (1989) Kim Basinger cukup mirip dengan Marilyn.

Marilyn yang namanya dikutip di film La Dolce Vita (1960) untuk dialog tentang diet. Dari nama salah satu karakter di film karya Fellini ini istilah "paparazzi" diambil. Sodara-sodara sidang pembaca yang terhormat, tidakkah Marilyn terlalu gemuk untuk ukuran seksi jaman sekarang?

Marilyn yang muncul di sampul album Beatles "Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band" (1967). Tengok kembali koleksi lama Anda, dan temukan yang mana.

Marilyn yang mengilhami seorang Mayangsari untuk di-make up dan berpose seperti dirinya di buku album kumpulan foto penyanyi asal Purwokerto itu. Judul buku itu: Mayang. Disulap jadi berambut pirang, bibir disetel sensual, plus tahi lalat palsu di pipi kiri, astaga... ini Mayangsari atau Marilynsari? Tapi maaf ya Bu, saya kok sama sekali tidak tertarik untuk mengoleksi…

Marilyn yang ditemukan meninggal karena menenggak terlalu banyak pil tidur. Bunuh diri? [Dugaan lain: dibunuh karena dekat dengan Kennedy. Ah, di dunia semacam ini, konspirasi memang tiada henti.] Dia tewas dengan tangan memegang pesawat telepon. Did she try to call God and say she would come?

Marilyn yang mengilhami seorang Elton John di tahun 1973 untuk menciptakan lagu “Candle in the Wind”. Di tahun 1997, Elton mengubah sedikit liriknya—dari ini menjadi ini—kemudian menyanyikannya untuk kematian sahabatnya, Princess Diana. Lagu lama versi baru ini laku keras, dan memecahkan rekor the best-selling single of all time sejagat raya. Adakah hubungan kematian seseorang dengan sukses komersial? Saya jadi inget tulisan Mas Kemplu.

Marilyn yang juga bahkan mengilhami seorang Jaja Miharja, untuk bernyanyi dengan gombalnya [atau beliau memang tipe pria setia?], "..biarpun Madonna cantik, Marilyn Monroe juga cantik, tetapi bagiku lebih cantik Nyaiii…"

Ya, ya, Marilyn yang itu.

Marilyn yang Monroe.


* * *

[Thanx buat Itbo, yang selalu menyediakan buku-buku keren untuk dikoleksi. Keep hunting, dude! Bagaimana kalo biografi Freddie Mercury dan/atau Queen?]