okt dog budibadabadu: ::: sempat tidak sempat

Monday, September 27, 2004

::: sempat tidak sempat


empat kali empat, ya empat kuadrat..
sempat tidak sempat, harus diralat!

(“Pantun Jenaka”. Tugas Bahasa Indonesia waktu si Badu kelas 4, di sebuah SD Inpres)

Waduh. Kayaknya ada yang harus diklarifikasi deh. Posting saya tepat sebelum ini, itu bukan cerpen saya. Bahkan, itu bukan cerpen. Itu lirik salah satu lagu Pulp, band favorit saya sepanjang masa (I have all their albums, of course). Hmm, padahal kan sudah saya taruh tulisan “special thanks to Pulp”. Plus
link-nya pula. Baiklah, mungkin lain kali saya harus lebih jelas lagi. Banyak teman saya (berarti lebih dari tiga) yang salah mengira itu sebagai tulisan saya, wow keren banget, dsb, dst, etc, lsp. Come on folks, I am not that great. Wuiih. Saya hanya ubah dikit-dikit lirik itu, saya modifikasi, saya sesuaikan dengan situasi tertentu—yang waktu itu memang sengaja saya tujukan untuk seorang teman baik saya, Old Buddy (may you get the right answer soon, pal!). Jadi, isinya pun bukan tentang saya. I still have no idea what the hell “love” is. Mungkin itu bisa-bisanya kapitalis penjual bunga saja, kata seorang kawan mengutip sebuah film. But thanx to all who gave me grreatt comments!

Oya, buat seseorang, meskipun sudah saya tulis di SMS, tapi sumprit: gak papa. Bener. Kalo itu bukan kamu, mungkin saya akan kesal. But it’s you. You’re special. So I am waiting for the new same poster, OK?

Blog ini lama nggak di-update. Biarin. Lagi banyak urusan. Numpuk nggak karuan. (Kalo udah gini, pasti banyak detil-detil janji lain yang terlewat. Sori banget buat yang kena.) Bukannya sok sibuk sih, tapi mengatur waktu itu (setidaknya buat saya) ternyata susah-susah-gampang. Atau bahkan susah-susah-susah. Kayaknya manajemen waktu memang benar-benar harus lebih rapi dan bersih. Harus! Sebab, toh semua orang sebenarnya punya jatah waktu yang sama: 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Kecuali Badu mungkin—dia agak beda, dan saya salut. Staminanya edun. Dia bisa kerja nonstop, melek terus 25 jam sehari. Hah, 25 jam sehari? Kok bisa? Ya, sebab dia bangun 1 jam lebih awal! Wah, yang ini harus saya contoh.

Saya lantas inget stiker keren hadiah dari Jox, sobat saya di Jogja, tulisannya: raturaturu. Permainan kata yang cerdik, dan multitafsir. Yang berbahasa Jawa pasti ngerti. Salam hangat juga buat Brur, yang kini seatap. Saya tunggu modifikasi blog-nya, nanti pasti saya link. Hidup ini benar-benar maju ke depan…


Satu lagi. Lil’ JC, September kamu benar-benar warna-warni! Membaca lembar-lembar tulisanmu, di sepenggal senja di taman itu, bikin saya geleng-geleng kepala tak habis-habisnya. Astaga, itu K.E.R.E.N..B.A.N.G.G.E.T.!!! Saya pikir, dua jempol saya tidaklah cukup. Biarlah Badu mereplika diri 499 kali, supaya seribu jempol bisa kami acungkan untuk pemikiran-pemikiran mendalam kamu! Bow down to the genius Lil’ JC! Berapa tahun kita kenal? Dan kamu masih saja mengagetkan. Teruslah mengasah rasa, saya mau mencontoh! Jika memang benar orang yang kamu doakan di akhir bulan itu adalah saya (yang bahkan saya sendiri tidak berani berharap), terima kasih sedalam-dalamnya. It really means a lot.

Well, guys, ucapkan selamat pagi dan selamat menempuh hari ini kepada orang-orang terdekatmu.


* * *